sehening otakku yang membeku kelu
tercekat pekat dan tak bergerak
kosong tanpa imaji tanpa definisi
bukan hitam bukan putih
sesak tanpa kata-kata
kukumpulkan nyawaku yang terserak dari segenap penjuru
kuhisap sepi dan kurangkum dalam harmoni
tertulis tak rapih diatas lembaran kertas-kertas lusuh
sumbang terdengar karena segera terbawa angin
ragaku resahkan nyawanya yang hilang sekeping
kulepaskan rajawali berhidung srigala
agar ia dapat tinggi mengangkasa
dan membaui dimana sekeping nyawaku
aagghhh...andai kudapat melahirkan matahari
akan kubelah dua dan kutaruh dalam mataku
hingga pandanganku terang tak berbatas
kupecahkan persik pelipur lara
kularung bersama tetes gerimis yang menjelma hujan angin
berharap mata badainya menuntun ke istirahku
kukeluhkan sepotong rasaku pada bulan sabit digradasi malam
berharap kedua ujungnya dapat merobek kelu
wahai malaikat-malaikat penghuni nirwana
jangan kau berpaling dariku
pandang wajahku
tunjukkan dimana sekeping nyawaku
wahai dewi-dewi kayangan
pinjami aku pelangimu
jembatani aku menjemput sekeping nyawaku
|