kalau boleh aku berkeluh
jangan paksa aku menggigil dalam dinginmu
biarlah kuhisap lamunanku
agar kujiwai rasa rindu
pada seseorang yang pernah mencuri secuil hatiku
malam . . .
biarkan aku bermain dengan rinduku
karena kerinduanku adalah tetes hujan
yang menetes luruh
tanpa tahu kapan akan berhenti
bunga matahari . . .
dapatkah kunikmati lagi indahmu
kau boleh mencuil hatiku lagi sesukamu
tapi jangan kau buang cuilannya
mungkin nanti aku kan layu
kamu tahu . . .
tak akan pernah mungkin
bunga matahari berubah
menjadi sekuntum melati
tapi aku tetap mengagumi pesona mu
|