Here I go again...
Saturday, August 07, 2004
MAHABHARATA

" Kakek yang kuhormati, aku tahu aku ini anak Dewi Kunti, bukan anak sais kereta. Tetapi aku berhutang budi kepada Duryodhana, aku hidup dan makan dari hasil bumi tanah milik Kurawa. Aku harus jujur kepadanya dan menepati janjiku sebagai kesatria. Tidak Mungkin bagiku untuk menyeberang ke pihak Pandawa sekarang. Ijinkan aku membalas jasa Duryodhana dengan jiwaku. Ijinkan aku melunasi hutangku terhadap kepercayaan dan cintanya kepadaku. Engkau pasti memahami ini dan memaafkan aku. Aku mohon restumu," kata Karna kepada Bhisma.

Bhisma memahami jiwa besar dan keluhuran budi Karna. Ia membenarkan apa yang diucapkan Karna dan berkata, " Jika memang demikian ketetapan hatimu, lakukan sebaik-baiknya. Sebab itulah yang paling pantas kau lakukan."

Itulah sikap yang diambil Karna sebelum maju ke padang Kurukshetra untuk bertempur melawan Arjuna, adiknya seibu. Meski tahu Kurawa berada dipihak yang salah, Karna yang menjunjung tinggi nilai kesatriaan dan tahu membalas budi menyatakan memihak Kurawa yang telah mengangkatnya sebagai saudara dan membesarkan namanya.

Mahabharata yang secara lengkap diceritakan kembali oleh Nyoman S. Pendit ini memuat riwayat wangsa Bharata, dari nenek moyang yang menurunkan mereka, masa kecil hingga masa dewasa Pandawa dan Kurawa, pecahnya perang Bharatayudha, sampai Pandawa Moksa naik ke Indraloka.

Dari epos yang sangat terkenal ini, kita bisa memetik banyak pelajaran berharga tentang nilai-nilai kejujuran, kesetiaan, persaudaraan, perjuangan membela kebenaran, dan kesediaan memaafkan demi kebaikan. Kecuali itu, epos ini dengan jelas menggambarkan bahwa manusia yang berbudi luhur juga memiliki kelemahan, sementara yang berwatak buruk juga memiliki sisi baik.

" TAK ADA MANUSIA YANG SEMPURNA "


langit biru at 9:12 AM
|



Comments: Post a Comment
Tentang Langit Biru
about me
archives
links


 

Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x


free website counter
inspirasi

persembahan

spirit