Tinggal seratus meter lagi, dan langkahnya kini senyawa dengan hembusan angin senja. Terlihat jauh didepan sang bunga matahari melambaikan tangan kearahnya, dengan rambut yang panjang tergerai bagai helai-helai pelangi memikat mata. Tetapi seketika langkahnya terhenti, gelap pekat tercekat dirinya tak bergerak setelah setan jalanan menghantamnya terbang melayang terhempas tak terkira seiring teriakan ngeri orang-orang disekitar. Didapati dirinya kini adalah serpihan kaca terserak tak bersisa, raganya adalah bongkahan es kutub utara tak bergerak. Tak ada lagi kerlip bintang yang mempesona dan memberi imaji, mimpi serta sugesti dimalam hari. Hanya jingga tersisa dijiwa, hanya mata yang menyimpan kenangan, hanya dirinya. Dilihat bunga mataharinya kini tertunduk layu tak bersuara. Sirna segala kecantikan dari wajahnya. Matanya kini adalah telaga yang tumpahkan gerimis. Sengkarut hatinya adalah selapis membran tipis yang rapuh dan terjalin dengan otaknya yang kusut kelabu.
**********
Aku lagi nyoba nulis buku nih (cari tantangan baru :D), diatas itu aku ambil dari cerita yg lagi aku buat. Ceritanya ngepop, cuma cara penulisannya aja yg Insya Allah aku buat agak berbeda. Ya seperti yg diatas itu. Dan sekarang masih dalam proses. Jadi kalo temen2 ada yg mau bantu ngasih ide hubungi aku aja. Bener loh aku butuh bantuan idenya, ditunggu ya...
|